Bolehkah ibu hamil makan jengkol? Sampai sekarang masih ada banyak pro dan kontra terkait pertanyaan tersebut.
Jengkol atau Archidendron pauciflorum memiliki tekstur mirip kentang dengan bau yang menyengat. Mungkin Bunda penasaran bolehkah mengonsumsi jengkol ini.
Fakta bolehkah ibu hamil makan jengkol?
Sebelum memutuskan bahwa jengkol adalah makanan yang tidak baik bagi ibu hamil, maka pelajari dan ketahui dulu fakta mengenai jengkol tersebut di antaranya:
- Jengkol makanan yang nikmat
Jengkol memang makanan daerah yang tidak umum dimakan oleh ibu hamil seperti halnya makanan lainnya. Tetapi jangan salah, karena ternyata jengkol banyak manfaatnya. Walaupun baunya tidak sedap setelah memakannya, tapi semua orang pasti sudah tahu kalau jengkol itu nikmat dan teksturnya cukup lembut untuk dimakan apalagi kalau disemur.
2. Jengkol banyak kandungan dan nutrisi
Ada beberapa kandungan jengkol yang pastinya sangat dibutuhkan oleh ibu hamil, di antaranya adalah protein, kalori, karbohidrat, lemak, fosfor, zat besi, kalsium, vitamin C dan vitamin B.
Lebih detail berikut kandungan yang ada pada 100 gr jengkol:
- 20,7 gr karbohidrat
- 133 kalori
- 166,7 mg fosfor
- 240 SI vitamin A
- 0,7 mg vitamin B
- 80 mg vitamin C
- 140 mg kalsium
- 49,5 gr air
- 4,7 mg zat besi
- 23,3 gr protein
Dari fakta di atas, bolehkah ibu hamil makan jengkol muda atau tua? Jawabannya bervariasi, pada umumnya boleh-boleh saja ibu hamil makan jengkol asal tidak berlebihan.
Makan jengkol tidak akan mengancam janin yang dikandung, malahan nutrisi dalam jengkol dapat bermanfaat baik bagi perkembangannya. Asalkan makannya dibatasi.
Manfaat makan jengkol bagi ibu hamil
Adapun beberapa manfaat yang bisa dirasakan dengan mengonsumsi jengkol adalah:
- Bagus untuk perkembangan janin bayi
Menurut para pakar kesehatan, jengkol dengan berbagai macam kandungan di dalamnya ternyata cukup baik untuk perkembangan janin bayi di dalam perut. Sehingga, tidak ada alasan untuk melarang ibu hamil memakan jengkol.
2. Terdapat asam folat untuk janin bayi
Pada jengkol juga mengandung asam folat, dan seperti yang Bunda ketahui, asam folat sangat dibutuhkan oleh janin bayi.
Fungsinya untuk menjaga kehamilan tetap sehat dan terhindar dari berbagai risiko kehamilan yang tidak diinginkan. Dokter kandungan menyarankan pada ibu hamil untuk mengonsumsi asam folat 400 gram setiap harinya.
3. Mencegah konstipasi
Selain untuk perkembangan bayi dan menjaga dari risiko keguguran, jengkol dan kandungannya juga berfungsi untuk mencegah konstipasi atau sembelit. Padahal, hal tersebut yang seharusnya paling dihindari ketika sedang hamil.
Sehingga akan sangat baik jika memakan jengkol bisa membuat ibu hamil terhindar dari konstipasi tersebut. Caranya dengan mengonsumsi secukupnya hanya untuk melancarkan sembelit tadi.
Bolehkah ibu hamil tua makan jengkol? Intinya makan jengkol bukan hanya sekedar enak, tetapi juga masih aman dan nyatanya bermanfaat untuk ibu hamil dan si calon bayi. Asal konsumsi dibatasi.
Efek samping jengkol bagi ibu hamil
Walaupun jengkol pada akhirnya Bunda ketahui cukup bagus bagi hamil dan tidak berbahaya, tetapi Bunda juga harus mengetahui lebih dulu efek sampingnya, yaitu:
- Menyebabkan sakit pinggang
Bagi seorang ibu hamil, pastinya sangat dihindari sesuatu yang berhubungan dengan sakit perut, pinggang dan sekitarnya.
Sedangkan, makan jengkol ini bisa membuat ibu hamil sakit pinggang semakin parah yang berasal dari asam jengkolat. Bahkan, pada kondisi tertentu ternyata jengkol bisa sampai mengalami gagal ginjal.
- Membuat morning sickness makin menjadi
Morning sickness adalah penyakit ibu hamil di pagi hari, tapi itu hanya pada trimester pertama. Mengonsumsi jengkol bisa membuat kondisi morning sickness bertambah parah, seperti mual dan muntah yang berlebihan karena bau jengkolnya yang menyengat.
Oleh karena itu, disarankan untuk tidak mengonsumsinya pada saat masih mengalami morning sickness. Bolehkah ibu hamil makan jengkol dan pete atau sejenisnya, lebih baik tidak pada awal-awal kehamilan.
- Bisa membuat keracunan
Memakan jengkol pada saat hamil muda memang sering terjadinya keracunan jengkol. Karena, sifat dari jengkol yang bisa membuat beberapa kondisi hamil semakin buruk. Biasanya ditandai dengan mual, muntah, demam, sakit kepala ataupun nyeri yang tidak membuat nyaman.
Bolehkah ibu hamil makan jengkol meski ada efek samping di atas? Jawabannya tetap boleh sesuai kadar dan ketentuan dari dokter yang menangani kehamilan Bunda.
Dokter lebih mengetahui kondisi Bunda dan kandungan, sampai sejauh mana kandungan Bunda aman untuk memakan jengkol tersebut.