Bagaimana cara emak-emak di Jepang menghemat uang dapur mereka? Kuncinya terletak di Kakeibo. Kakeibo (家計簿) adalah buku keuangan keluarga atau buku besar keuangan rumah tangga. Tekhniknya mirip dengan sistem pencatatan transaksi umumnya namun tidak menggunakan komputer, masih manual dengan tulisan tangan.
Kenapa begitu? Karna dengan menulis akan melatih otak kita untuk mengkoreksi kebiasaan berbelanja, sehingga akan muncul pertanyaan secara otomatis di didalam pikiran:
-Apakah barang ini harus saya beli?
-Seberapa penting barang ini, apa aku bisa hidup tanpa barang tersebut?
-Dengan kondisi keuangan sekarang apakah tidak terlalu memaksakan untuk membeli?
-Setelah membeli apakah aku merasa puas, biasa saja atau menyesalinya?
Dan seterusnya, pikirin ini akan muncul sendiri bila sudah terbiasa menerapkan cara mengatur keuangan ala Kakeibo.
Point penting dalam hemat uang ala Kakeibo Jepang ini membiasakan kita untuk mengontrol pengeluaran uang atau menunda keinginan yang tidak terlalu mendesak, sebagai contoh:
- mensisihkan uang untuk ditabung
- mencatat seluruh pemasukan dan pengeluaran seperti gaji rutin, bisnis sampingan dan bonus-bonus.
- Alokasikan uang untuk kebutuhan pokok biaya makan, tagihan, perawatan hewan dan cicilan.
- Alokasi uang extra pengeluaran seperti membeli kado, perbaikan rumah, perbaikan kendaraan.
- Alokasi uang sekunder (optional) seperti hiburan, makan malam diluar.
- Semua alokasi uang ini ditaruh di amplob dengan masing-masing warna berbeda, serta ditulis untuk tujuan penggunaannya nanti.
- Dan sekali lagi semua dilakukan dengan tulisan tangan tidak boleh dengan komputer agar melatih kesadaran emosional dalam setiap keputusan keuangan yang kita ambil.
Bagaimana? tertarik untuk menerapkan tips hemat uang Kakeibo ala emak-emak di Jepang ini? Ingat ya Kakeibo bukan kanebo gaess 😀