Otter kerap dikenal dengan nama Berang berang atapun Sero. Hewan mamalia yang sekarang mulai banyak digemari Masyarakat Indonesia ini memang memiliki tampilan yang sangat menggemaskan, tampangnya jauh lebih imut daripada anjing, kucing, kelinci apalagi biawak 😀
Meski begitu, apakah perawatan otter si berang-berang ini mudah layaknya memelihara anjing dan kucing? Sebelum kamu membeli otter, terlebih dahulu mari kita mengenal hewan yang mendapat julukan 4B ini yaitu Boros Berisik Bau Brutal.
Mengapa otter si berang berang mendapat predikat 4B, Boros Berisik Bau Brutal?
Boros, yap Otter memang cukup boros bagi nubie yang belum pernah memelihara hewan. Kalau dibandingkan dengan kucing, memang nafsu makan otter jahaaanaam sangaat. Makanan kesukaannya ikan lele, daging ayam, ikan-ikan kecil, yuyu, kepiting dan masih banyak lagi. Habis makan kenyang trus pup, habis itu dia laper lagi.
Bagaimana cara mengakali agar otter tidak boros makan? Kita kenali dengan makanan Cat Food ataupun Dog Food. Tapi tidak bijak juga jika otter hanya memakan Cat Food saja, karna dia juga butuh asupan makanan bergizi alami seperti daging ayam maupun daging ikan. Jadi cat food ini sebagai makanan tambahan saja (cemilan).
Sebenarnya dibanding pelihara anjing, masih lebih boros makannya anjing terutama pada anjing ras sedang dan anjing ras besar seperti Great Dane, wuaa itu bukan hanya makanannya saja boros tapi taiiinya juga gede-gede kayak pisang ambon 😀
Berisik, nah jangan coba-coba bikin otter kelaperan. Karna dia akan meraung-raung gak berhenti karna laper minta makanan ataupun kehausan. Bukan hanya berisik ketika minta makan, otter yang sering dikandang juga sering nangis, berisik minta dikeluarkan dari kandang untuk bermain sama majikannya. Suara tangisan otter memang tidak sekeras gonggongan anjing tapi intesitasnya lama, bisa berjam-jam lamanya dan cukup mengganggu telinga.
Bau, Apakah otter si berang-berang bau? Jangankan otter, pacar kamu aja kalau gak mandi pasti bau 😀 Jadi gini, otter seringkali badannya berbau brengus, pesing itu sebenarnya tergantung majikan yang memeliharanya. Bayangkan, tinggal di dalam kandang kecil kemudian pup dan pipis di kandang juga. Semua itu dilakukan se tiiiap hari!
Ketika otter masih bayi mungkin masih wajar, karna belum bisa sering dimandikan. Tapi kalau sudah usia 4 bulan ke atas harusnya setiap hari diajak berenang, cukup sediakan baskom berisi air di dalam kandangnya. Kalau mau otter lebih wangi lagi, mandikan saja pakai sabun kucing, musang atau shampoo bayi manusia yang aman jika terkena mata seperti Zwitsal.
Brutal, lalu apa maksudnya otter Brutal? Otter itu sangat hiperaktif jauh melebihi karakter anjing yang suka bermain, berlari-lari dengan stamina seakan tak ada habisnya. Kalau begitu tidak masalah dong? Nah ketika otter masih kecil memang dirasakan lucu, tapi kalau sudah remaja sampai dewasa suka berlari sambil tabrak barang sana sini. Belum lagi kalau bercanda sering kebablasan, misal gigit-gigit tangan kita berlebihan sampai tangan luka berdarah.
Solusinya harus kita disiplinkan, misal bercandanya sudah kelewatan kita kasih suara keras agar si otter tahu kalau dirinya sedang dimarahi. Hal ini sangat penting dilakukan, karna ketika bercanda dengan anak kecil, takutnya si otter melukai, padahal si otter tidak ada niat melukai sama sekali.
Satu hal penting lagi, jangan sesekali tinggalkan anak kita bermain dengan otter si berang-berang, kecuali kalau memang sudah benar-benar yakin jinak dan pasti si otter tidak kambuh sintingnya 😀
Tips membeli Otter si berang-berang
Belilah otter yang masih berusia 2 sd 3 bulan karna akan lebih mudah mendidiknya dan cepat nurut dengan kita majikannya. Kalau dibawah 2 bulan yang masih nutup matanya, otter akan rentan mengalami sakit dan mati. Bagaimana membeli otter yang langsung dari alam liar? Itu jauh lebih sulit mendidiknya dibandingkan membeli otter dari hasil ternak.