Penyakit scabies ini sering kita dapati apabila bayi sering rewel dan munculnya ruam merah pada kulit bayi. Tanda-tanda ini merupakan gejala awal atau ciri-ciri pertama adanya penyakit scabies pada bayi.
Penyakit scabies sering dijumpai pada bayi dan menular pada orang lain. Scabies dapat menular karena adanya sentuhan langsung. Kulit bayi mempunyai tekstur yang tipis, sehingga penyakit scabies ini dapat menular lebih cepat dan berkembang lebih luas.
Simak penjelasan lebih lanjut mengenai penyakit scabies.
Apa itu Scabies dan apa Penyebab Scabies pada Bayi?
Scabies pada bayi disebabkan bakteri Sarcoptes scabiei. Menurut WHO kasus scabies di dunia setiap tahunnya dapat menyerang bayi hingga 65 %. Selain menyerang bayi, penyakit ini juga sering menyerang anak anak.
Scabies (Sarcoptes Scabiei) adalah kutu atau bakteri yang masuk ke dalam kulit yang mempunyai tekstur lebih tipis. Scabies ini biasanya dapat sembuh dengan pengobatan selama 2 sampai 8 minggu.
Kutu betina yang masuk ke dalam kulit, akan membuat galian terowongan pada kulit yang menyebabkan munculnya ruam kemerahan. Ruam ruam ini berbentuk seperti garis yang menonjol di ujungnya. Kutu betina ini akan bertelur dan menetas menjadi larva.
Gejala Scabies pada bayi
Kudis pada bayi atau Scabies dapat menimbulkan gejala sebagai berikut.
1. Terdapat tonjolan dengan ukuran 1-2mm pada bagian kulit yang menyambung ruam dan berbentuk garis liku-liku ataupun lurus di area kulit tipis seperti lengan bagian dalam. Serta pada kepala dan pergelangan tangan bayi.
2. Kudis bayi atau scabies akan menyebabkan bayi merasakan amat sangat gatal. Terutama pada malam hari dan saat bayi berkeringat.
3. Gatal dan ruam kemudian disertai kulit menebal dan bersisik.
4. Munculnya ruam atau luka yang kemudian disertai nanah. Ini disebabkan karena kudis atau scabies digaruk maka bisa menyebabkan infeksi.
5. Terowongan berbentuk tungau di dalam kulit bisa menyebabkan munculnya ruam. Pada permukaan kulit akan gatal terutama di area lipatan seperti lipat siku, selangkangan, sela jari dan pinggang.
Jika muncul gejala-gejala seperti diatas pada bayi maka disarankan agar segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut. Dan jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan bayi agar tidak terkena penyakit kulit lainnya.
Pengobatan Scabies pada Bayi
Pengobatan scabies pada bayi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
1. Pengobatan Dokter
Pengobatan scabies pada bayi yang ditangani oleh dokter akan dilakukan dengan cara berikut:
– Dokter akan memberi krim yang mengandung permethrin, lindane, dan sulfur yang nantinya akan dioleskan pada kulit si bayi yang terkena scabies.
– Dokter akan memberikan obat ivermectin yang dosisnya sesuai berat badan pada bayi yang terkena scabies yang lebih banyak/luas.
– Dokter akan memberikan obat antihistamin dikarenakan penyakit ini menimbulkan reaksi yang menyebabkan rasa gatal.
– Dokter juga akan menambahkan antibiotic untuk diminum apabila menimbulkan luka dan nanah.
2. Pengobatan Otodidak
Pengobatan ini merupakan pengobatan yang bisa Anda lakukan sendiri di rumah tanpa bantuan medis. Berikut langkah pengobatan scabies pada bayi secara otodidak:
– Cek apakah keluarga/lingkungan yang ditempati si bayi ada seseorang yang terkena penyakit yang sama. Karena jika ada, maka penyakit ini mudah ditularkan kepada orang lain.
– Cuci dengan bersih, lalu jemur barang-barang si bayi di bawah matahari selama beberapa hari. Misalnya kasur, guling, bantal, pakaian, alat makan, alat mandi, dan lainnya. Hal ini bertujuan untuk mencegah adanya organisme yang tumbuh pada barang si bayi.
– Rajinlah memotong kuku si bayi minimal 1 minggu sekali untuk mencegah terjadinya masuknya bakteri yang dapat menyebabkan terjadinya scabies.
– Oleskan krim atau salep yang diberikan dokter pada seluruh kulit si bayi. Jika pada yang terkena scabies saja, maka dikhawatirkan akan timbul dan berpindah ke area kulit yang lain.
– Pengobatan sukses jika tidak didapatkan ruam baru setelah 3-4 hari pada kulit si bayi.
Bagaimana mencegah penyakit Scabies pada Bayi?
1. Menjaga kebersihan tempat tidur bayi. Seperti sprei, bantal, selimut, dan kasur bayi. Bersihkan dengan alat penyedot khusus debu dan jemur satu minggu sekali.
2. Jangan menitipkan anak di tempat penitipan anak yang kebersihan tempatnya tidak terjaga.
3. Tidak menggunakan peralatan pribadi secara bersama atau bergantian. Ini dapat mencegah tertularnya penyakit tungau.
4. Amati kulit bayi agar dapat melihat adanya benjolan atau ruam pada kulitnya, sebelum menyebar keseluruh tubuhnya.
Itulah penjelasan mengenai penyebab terjadinya scabies, gejala scabies, cara mengobati scabies, dan bagaimana mencegah terjadinya scabies. Apabila bayi Anda terkena scabies maka segera periksa ke dokter. Tidak perlu cemas dan khawatir karena scabies pada bayi dapat disembuhkan dalam jangka waktu yang pendek. Umumnya hanya 2 sampai 8 minggu.