Kisah Michael Jordan, Juara berlatih pecundang mengeluh

Merasa putus asa? Tak punya semangat hidup? belajarlah dari seorang Michael Jordan. Yang kita tahu sekarang Michael Jordan adalah seorang pebasket kaya raya, apapun yang dia inginkan dia sanggup membelinya. Ketenaran dan kekayaan menjadi impian semua orang di dunia. Tapi siapa yang menyangka kalau Micheal Jordan dulu cuma dianggap sebelah mata.

Seorang juara sejati akan berjuang apa pun kondisinya, itulah yang dilakukan Michael Jordan. Ketika pertama kali ia bermain bola basket di bangku SMA, ia ditolak karna tubuhnya pendek dan dianggap tidak mahir bermain basket.

Tak mendendam, ia pun setiap hari berlatih dan terus berlatih, menempa dirinya dengan sangat keras dan disiplin. Dua tahun kemudian ia mencoba kembali dan diterima dalam tim. Tak mau langsung puas, Jordan terus rajin berlatih sampai ia sering terlambat pulang sekolah.

Tibalah kompetisi pertama dalam hidup Jordan, ia berhasil mencetak 40 angka, memiliki statistik yang mengagumkan rata-rata 25 angka per game dan akhirnya memenangkan kompetisi bola basket di tahun 1981.

Kisah inspiratif Michael Jordan pun akhirnya sampai di film dokumenter kan oleh ESPN dengan judul The Last Dance

micheal jordan 1

Karirnya terus munjung seperti nasi warteg cililitan, ia pun bergabung dengan tim Universitas Carolina Utara dan berhasil memenangkan beberapa kompetisi di tahun 1983 sampai akhirnya mendapatkan tawaran bergabung di tim Chicago Bulls pada tahun 1984.

Sang juara telah terlahir, karir Jordan sangat gemilang, ia mengantarkan timnya di puncak kemenangan sebanyak 6 kali, 5 kali menjadi MVP sepanjang musim dan 14 kali langganan dalam NBA All Stars.

Ketika diwawancara oleh wartawan, Jordan pernah bercerita ‘Aku pernah menjadi pecundang, melewatkan lebih dari 9 ribu kesempatan untuk mencetak angka dan kalah bertubi-tubi sebanyak 300 game dalam karirku. Aku dipercaya melakukan lemparan penentuan juara dan gagal sebanyak 26 kali. Aku telah gagal, dan terus gagal berulang kali dalam hidupku, itulah mengapa sebabnya kini aku “dipercaya” sukses.

Sang Jago Slam Dunk hingga mendapat gelar Air Jordan ini tercatat oleh Forbes harta kekayaannya di tahun 2020 sebesar 1,9 miliar dollar atau 27 triliun jika dirupiahkan.

Jordan memutuskan pensiun di tahun 2003 dan karir terakhirnya mencetak angka terbanyak dalam satu musim, setelah itu ia menjadi pemilik klub NBA, pebisnis dan namanya dikenang menjadi salah satu pemain basket terhebat di dunia.