Sejarah High Heels dulu dipakai pria

Sejarah High Heels alias sepatu hak tinggi dulunya dipakai pria loh. Ini bukanlah rumor melainkan tercatat dalam dokumen otentik dari masa pemerintahan Mesir kuno, bangsa Persia sampai masa Kerajaan Prancis.

Awal mula sepatu hak tinggi digunakan oleh kaum pria

Pertama kali penggunaan High heels diketahui pada masa peradaban Mesir kuno di penghujung tahun 3500 SM. Penggunaan sepatu High heels oleh bangsa Mesir kuno bukanlah untuk menunjang penampilan melainkan digunakan untuk acara-acara keagamaan dengan ciri khas sol sepatu yang sangat tinggi dibagian belakangnya.

Apakah perempuan Mesir yang menggunakan high hells pertama kalinya? Tidak, tentu saja para pria-pria Mesir kuno.

Kemudian berkembang di tahun 4500 SM. Sepatu hak tinggi bukan hanya digunakan untuk acara keagamaan, tapi dipakai juga oleh para tukang jagal hewan, hal ini bertujuan agar kaki mereka tidak kotor akibat terkena sisa-sisa pemotongan hewan.

Sejarah High Heels dibuat untuk Bangsa Persia

Tidak diketahui siapa orang yang pertama memulai, namun pada abad ke 15 masyarakat Persia khususnya para penunggang kuda sudah terbiasa menggunakan sepatu boots ala cowboy dengan bagian tapak belakang menjulang tinggi.

Ternyata fungsi bagian belakang dengan sol tambahan tersebut agar penunggang kuda kuat pijakannya dan tidak mudah terpeleset saat berada di atas kuda.

Cerita berlanjut sampai seorang pria bernama Shāh Abbās yang bekerja di Kedutaan Besar Persia, membawa sepatu hak tinggi unik buatan Persia tersebut untuk dikenalkan ke masyarakat Eropa. Jangan ditanya lagi peruntukannya untuk siapa? tentu saja High Heels ini diciptakan khusus untuk pria tulen 😀

sejarah high heels
Raja Prancis Louis XIV berpose dengan High Heels andalannya
Foto: Wikimedia Commons

High Heels menjadi Simbol Status Sosial Bangsawan

Sepatu hak tinggi mendapat tempat di hati masyarakat Eropa dan kemudian berkembang menjadi simbol status sosial alias gengsi, hanya orang-orang kaya saja yang sanggup membeli sepatu mewah tersebut.

Sampai kalangan Elit pun seperti Raja Prancis Louis XIV menggemari sepatu hak tinggi ini dan kaum bangsawan pun seolah mengikuti untuk merubah status sosial mereka sebagai pembeda dengan masyarakat biasa.

Namun terjadi perbedaan jenis sepatu High Heels untuk pria. Tinggi sol Heels 6,3 cm digunakan untuk para Pangeran Kerajaan. Tinggi 5 cm untuk bangsawan. Tinggi 3,9 cm untuk para Ksatria/militer. Tinggi 2,5 cm untuk kaum borjuis dan 1,3 cm untuk rakyat jelata.

Raja Louis XIV sendiri memakai High Heels berwarna merah dan tak boleh ada orang lain yang menyamakan desainnya, sebagai lambang penguasa tertinggi monarki.

sepatu hak tinggi dipakai pria
Desain sepatu hak tinggi perempuan di abad 18. Foto: Wikimedia Commons

Penggunaan High Heels beralih ke perempuan

Berawal dari cerita putri bangsawan bernama Catherine De Medici yang meminta dibuatkan sepatu dengan hak tinggi 5 cm. Ia ingin tubuhnya kelihatan lebih tinggi di hari pernikahannya dengan saudagar tanah kaya raya.

Di era yang sama banyak kaum perempuan juga menuntut agar diperbolehkan memakai High Heels seperti laki-laki. Namun bentuk High Heels untuk mereka berbeda, jika High Heels laki-laki berbentuk hak sepatu yang tinggi dan tebal, untuk perempuan Hak nya lebih runcing alias ramping.

Lambat laun penggunaan High Heels lebih banyak disukai oleh perempuan dan laki-laki sudah bosan menggunakannya seiring perkembangan zaman. Sampai akhirnya terjadi Revolusi Prancis di akhir tahun 1780 dan High Heels menjadi simbol feminitas bagi perempuan.

Revolusi Prancis pada akhir tahun 1780-an, high heels mulai menjadi simbol feminitas. Sepatu hak tinggi ini pun menjadi sangat dekat dengan perempuan. Tak ada perempuan yang tak memiliki sepatu hak tinggi, seolah benda ini sudah wajib untuk dimiliki.

sejarah sepatu hak tinggi
High Heels yang sekarang sudah biasa dipakai perempuan. Foto: nypost.com

High Heels masa modern

“When a woman puts on a heel, she has a different posture, a different attitude. She really stands up and has a consciousness of her body”

Begitulah ungkapan dari Christian Louboutin, salah satu desainer sepatu hak tinggi terkenal asal Prancis. Bahwa saat perempuan memakai Heels, otomatis mereka akan memiliki postur dan sikap berbeda. Berdiri tegak sempurna dengan kesadaran yang tinggi akan tubuhnya.

Point paling penting adalah penampilan mereka lebih berkelas dan meningkatkan kepercayaan diri seorang perempuan.

Bahkan High hells untuk wanita juga bisa membuat tampil lebih cantik, lebih seksi dan menawan di mata pria. Ini tidak berlebihan karena hak yang tinggi dapat membuat tubuh perempuan lebih berdiri tegap dengan bokong terangkat optimal, terukur dan terarah serta kaki mereka terlihat lebih jenjang.

Sejak era Prancis dan masa kini, perempuan yang menggunakan High Heels terbukti lebih mendapatkan banyak perhatian dari para pria dibandingkan mereka yang hanya menggunakan flat shoes. Pesona ini pun juga didapatkan ketika harus tampil di depan publik.

High Heels di masa kini pun sudah menjadi identitas kemewahan dan reputasinya tak pernah luntur. Namun para perempuan hanya memakai High Heels di acara istimewa saja, karena selain alasan kenyamanan, kesehatan kaki, harga High Heels yang tak murah juga membuat berpikir untuk tidak sembarangan menggunakannya.

Ya kali pakai High Heels sambil naik motor atau pergi ke pasar gitu 😀